Biarkan Syiah Bercerita
Tentang Kesesatan Agamanya"
Biarkan Syi'ah Bercerita
Tentang Kesesatan
Agamanya (3)
- Tingkat pembahasan:
Lanjutan
Penulis: Ustadz Abu
Abdirrahman al-Atsary
Abdullah Zain
(Mahasiswa S2, Universitas
Islam Madinah)
FAKTA KEEMPAT: Syi'ah bercerita
tentang keyakinan mereka
mengenai Ahlusunnah.
Tuhan Orang Syi'ah Beda
Dengan Tuhan Ahlusunnah
Berkata Ni'matullah al-Jazairy
dalam kitabnya al-Anwar an-
Nu'maniyah (jilid I, hal 278),
((Sesungguhnya kami (kaum
Syi'ah) tidak pernah bersepakat
dengan mereka (Ahlusunnah)
dalam menentukan Allah, nabi
maupun imam. Sebab mereka
(Ahlusunnah) mengatakan
bahwa Tuhan mereka adalah
Tuhan yang menunjuk
Muhammad sebagai nabi-Nya
dan Abu Bakar sebagai
pengganti Muhammad sesudah
beliau wafat. Kami (kaum syi'ah)
tidak setuju dengan Tuhan
model seperti ini, juga kami
tidak setuju dengan model nabi
yang seperti itu. Sesungguhnya
Tuhan yang memilih Abu Bakar
sebagai pengganti nabi-Nya,
bukanlah Tuhan kami. Dan nabi
model seperti itu pun bukan
nabi kami!)). Na'udzubillah dari
kekufuran dan kesesatan ini!!!
Pengertian an-Naashib Dalam
'Kamus' Rafidhah
An-Nawaashib mufradnya
naashib. Definisinya menurut
Ahlusunnah adalah: Orang-orang
yang mengalahkan serta
melaknat Ali dan keluarganya.
Sedangkan definisinya versi
orang-orang Syi'ah: An-
Nawashib adalah Ahlusunnah
yang mencintai Abu Bakar, Umar
dan para sahabat Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam
lainnya radhiallahu 'anhum.
Husain Aal 'Ushfur ad-Darraz al-
Bahrany dalam kitabnya al-
Mahasin an-Nafsaniyah Fi
Ajwibati al-Masail al-
Khurasaniyah (hal 147) berkata,
((Berita-berita yang bersumber
dari para imam 'alaihis salam
menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan an-Nashib
adalah yang biasa dipanggil
dengan julukan Sunni)). Dia juga
berkata, ((Tidak perlu lagi
dipermasalahkan bahwa yang
dimaksud dengan an-Nashibah
adalah Ahlusunnah)).
Berkata Ni'matullah al-Jazairy
dalam kitabnya al-Anwar an-
Nu'maniyah (jilid II, hal 306-307 )
, ((Adapun orang Nashibi, kondisi
dan hukum-hukum yang
berkaitan dengan mereka bisa
dijelaskan dalam dua hal:
Pertama, siapakah yang
dimaksud dengan an-Nashib
yang diceritakan dalam
berbagai riwayat mereka itu
lebih jahat dari orang Yahudi,
Nashrani dan Majusi. Yang juga
mereka itu kafir dan najis
menurut ijma' para ulama
imamiyah... Dan telah
diriwayatkan dari Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam
bahwa di antara ciri khas
orang-orang Nawashib adalah:
mendahulukan selain Ali
atasnya)). Perkataan orang
satu ini menunjukkan bahwa
setiap yang mendahulukan
kepemimpinan Abu Bakar, Umar
dan Utsman sebelum
kepemimpinan Ali radhiallahu
'anhu, maka dia adalah Nashibi
menurut versi orang-orang
Rafidhah; padahal orang-orang
Nashibi itu menurut mereka
lebih jahat dari orang Yahudi,
Nashrani dan Majusi, bahkan
dianggap kafir dan najis!!!
Na'udzubillah!!
Kaum Rafidhah Menghalalkan
Harta dan Nyawa Ahlusunnah
Berkata Yusuf al-Bahrany dalam
kitabnya al-Hadaaiq an-
Naadhirah Fii Ahkaam al-'Itrah
ath- Thaahirah (jilid XII, hal 323)
, "Sesungguhnya anggapan
bahwa an-Nashib itu muslim, dan
juga anggapan bahwa agama
Islam tidak membolehkan untuk
mengambil harta mereka, ini
semua tidak sesuai dengan
ajaran kelompok yang benar
(maksudnya Syi'ah -pen) mulai
dari dahulu sampai sekarang,
yang mana mereka itu
mengatakan bahwa an-Nashib
itu kafir dan najis serta boleh
diambil hartanya bahkan
dibenarkan untuk dibunuh."
Dalam kitab Wasail asy-Syi'ah
karangan al-Hur al-'Amily (jilid
XVIII, hal 463) disebutkan,
((Berkata Dawud bin Farqad,
Aku bertanya kepada Abu
Abdillah 'alaihis salam, "Apa
pendapatmu tentang an-
Nashib?" Dia menjawab, "Halal
darahnya (nyawanya -pen) tapi
aku bertaqiyyah (Lihat maksud
dari istilah taqiyyah di epilog
dari tulisan ini -pen). darinya.
Seandainya engkau bisa
membunuhnya dengan cara
meruntuhkan suatu tembok
atasnya atau kamu
tenggelamkan dia, supaya tidak
ketahuan bahwa kamulah
pembunuhnya, maka
lakukanlah!")). Aku bertanya
lagi, "Lantas bagaimana dengan
hartanya?" Dia menjawab,
"Musnahkanlah hartanya
semampumu!")).
Dalam kitab ar-Raudhah min al-
Kafi (hal 285) disebutkan, ((Dari
Abu Hamzah, Aku bertanya
kepada Abu Ja'far 'alaihis salam,
"Sebagian kawan-kawan kami
memfitnah dan menuduh yang
tidak-tidak terhadap siapa saja
yang menyelisihi mereka?" Dia
menjawab, "Lebih baik engkau
tinggalkan perbuatan itu! Demi
Allah wahai Abu Hamzah
sesungguhnya seluruh manusia
adalah anak-anak pelacur
kecuali para pendukung kita!!")).
Yang dia maksud adalah: bahwa
semua manusia adalah anak-
anak hasil perzinaan kecuali
orang-orang Syi'ah (Bagaimana
mungkin mereka menganggap
semua orang Syi'ah suci dan
bukan hasil perzinaan, padahal
zina (baca: nikah mut'ah) sendiri
mereka anggap merupakan
salah satu ritual ibadah yang
paling utama?!! -pen). Wa laa
haula wa laa quwwata illa billah.
Orang-Orang Rafidhah
Mengkafirkan Golongan
Ahlusunnah
Al-Faidl al-Kasyany dalam
kitabnya Minhaj an-Najah (hal
48) berkata, "Barang siapa
yang mengingkari keimaman
salah seorang dari mereka
(yakni para imam yang dua
belas) maka sesungguhnya dia
itu sama dengan orang yang
mengingkari kenabian seluruh
para nabi."
Berkata al-Maamaqaany dalam
kitabnya Taudhih al-Maqaal (jilid
I, hal 208), "Kesimpulan yang
dapat diambil dari kitab-kitab,
bahwa setiap yang tidak
bermazhab itsna 'asyar (syi'ah)
akan diterapkan baginya hukum
orang kafir dan musyrik di
akhirat."
Dengarlah orang-orang
Rawafidh yang terang-terangan
melaknat para ulama Islam
seperti Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah dan Samahah asy-
Syaikh Abdul Aziz bin Baz
rahimahumullah: "Ini syeikh Bin
Baz, kalian anggap dia itu
syaikh?! Wahai orang-orang
yang najis!, orang-orang yang
kotor!, wahai para pengikut
Ibnu Taimiyyah si anjing itu!
Wahai para pengikut Bin Baz al-
Munafiq si buta mata dan hati!
Semoga Allah melaknat dia!!!
Semoga Allah melaknat dia!!
Anjing kalian ikuti?!, kalau bukan
karena kalian binatang niscaya
kalian tidak akan mengikuti
binatang, babi seperti Bin Baz!!!)
). Wa laa haula wa laa quwwata
illa billah.
Keyakinan Rafidah Mengenai Al-
Mahdi Yang Dinanti- nantikan
Ahlusunnah meyakini bahwa di
akhir zaman nanti akan muncul
seorang dari ahlul bait, Allah
kokohkan dengannya agama
Islam, dia berkuasa tujuh tahun,
memenuhi bumi dengan keadilan
setelah sebelumnya dipenuhi
dengan kesewenang-wenangan
dan kezaliman. Bumi
menumbuhkan tumbuh-
tumbuhannya, langit
menurunkan hujannya, harta
melimpah ruah tanpa batas.
Adapun Rafidhah, maka telah
terjadi kontradiksi dalam
keyakinan mereka tentang al-
Mahdi; terkadang mereka
mengingkari lahirnya al-Mahdi
sebagaimana yang dikatakan
oleh al-Kulainy dalam kitabnya
Ushul al-Kafi (jilid I, hal 505),
Ibnu Baabawaih al-Qummy dalam
kitabnya Kamaal ad-Din Wa
Tamaam an-Ni'mah (hal 51 ),
juga al-Majlisy dalam kitabnya
Bihaar al-Anwar (jilid 50 , hal
329), bahwa al-Mahdi tidak
akan dilahirkan, sebab harta
warisan ayah al-Mahdi yang
bernama al- Hasan al-'Askary
sudah terlanjur dibagi-bagi.
Akan tetapi terkadang mereka
mengatakan bahwa al-Mahdi
telah dilahirkan, akan tetapi dia
masih bersembunyi di suatu
tempat yang bernama gua as-
Saamuroi, dan akan muncul
kelak di akhir zaman untuk
membantu Syi'ah dan
membunuhi musuh- musuh
mereka dari kalangan
Ahlusunnah.
Agar kerancuan itu lenyap,
akan kita sebutkan perbedaan-
perbedaan antara Mahdinya
orang Islam dengan Mahdi yang
diklaim oleh orang Rafidhah.
Pertama, Mahdinya orang Islam
bernama Muhammad bin
Abdullah, karena Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
"Namanya (al- Mahdi -pen) sama
dengan namaku, dan nama
bapaknya (al- Mahdi -pen) juga
sama dengan nama
bapakku." (HR. Abu Dawud dan
Tirmidzy, serta dishahihkan oleh
al-Albany dalam Misykaat al-
Mashabih). Adapun Mahdi yang
diakui oleh orang Rafidhah
bernama Muhammad bin al-
Hasan al-'Askary sebagaimana
yang disebutkan oleh al-Arbaly
dalam kitabnya Kasyf al-
Ghummah (jilid III, hal 226).
Kedua, Mahdinya orang Islam
belum dilahirkan hingga
sekarang dan dia akan
dilahirkan di akhir zaman.
Adapun mahdinya orang
Rafidhah sesungguhnya telah
dilahirkan pada tahun 255 H.
Berkata al-Arbaly dalam
kitabnya Kasyf al-Ghummah (jilid
III, hal 236), "Al-Mahdi lahir pada
malam pertengahan Sya'ban
tahun 255 H, lantas tatkala
berumur lima tahun dia masuk
gua as-Samuroi di Irak. Dan
sekarang dia masih hidup." Jadi
sejak tahun itu sampai hari ini
mahdi khurafatnya orang
Rafidhah sudah berumur 1168
tahun!!!
Ini syaikh mereka Abdul Hamid
al- Muhajir berusaha keras
untuk membuktikan adanya al-
Mahdi khurafat mereka,
"Manusia itu bisa saja hidup
ribuan tahun, ditambah lagi kita
tidak mengetahui umur yang
disebutkan dalam Al Quran.
Sedangkan umur 70 tahun, 60
tahun, 80 tahun, itu semua
umur alami. Umur itu tidak ada
yang tahu panjangnya kecuali
Allah. Mungkin saja seseorang
hidup seumuran Nuh. Nuh hidup
3000 tahun. Ilmu mutakhir
membuktikan bahwa tidak ada
suatu hal yang menghalangi
panjangnya umur seseorang,
seandainya Allah menghendaki.
Tidak ada perbedaan pendapat
dalam hal ini, karena Allah
menciptakanmu tidak hanya
untuk hidup 60 tahun kemudian
kamu mati, seandainya jika
memang belum ada sebab-sebab
kematian. Para ilmuwan
berkata: Seandainya manusia
selalu berada di atas metode
ilmiah yang tepat di dalam
makannya, minumnya,
pakaiannya, tidurnya dan
bangunnya, niscaya dia bisa
hidup ribuan tahun!"
Ketiga, Mahdinya orang Islam
dari keluarga Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam keturunan al-
Hasan bin Ali radhiallahu 'anhu,
adapun mahdi yang diklaim oleh
Rafidhah itu keturunan al-
Husain bin Ali radhiallahu 'anhu.
Keempat, Mahdinya orang Islam
tinggal selama 7 tahun, adapun
Mahdi yang diklaim oleh
Rafidhah tinggal selama 70
tahun.
Kelima, Mahdinya orang Islam
memenuhi bumi dengan keadilan
setelah sebelumnya dipenuhi
dengan kezaliman. Adapun
Mahdinya orang Rafidhah,
sesungguhnya dia akan
membunuhi orang-orang Islam
musuh-musuh Rafidhah, bahkan
dia akan menghidupkan kembali
ash-Shiddiq dan al-Faaruq; Abu
Bakar dan Umar radhiallahu
'anhuma, kemudian menyalib
keduanya, juga mencambuk
Aisyah dengan cambukan had.
Sebagaimana disebutkan dalam
kitab ar-Raj'ah karangan Ahmad
al-Ahsaa'iy (hal 161).
Bahkan Mahdinya Rafidhah
banyak melakukan pembunuhan
di muka bumi ini terutama
orang-orang Quraisy. Sampai-
sampai mereka berkata:
bahwasanya al-Mahdi akan
membunuh dua pertiga dari
penduduk bumi.
Demi Allah, tidak diragukan lagi
bahwa ini adalah pekerjaan al-
Masih ad-Dajjal! Bahkan dalam
Bihaar al-Anwar (jilid 52 , hal
354) disebutkan, ((Telah
diriwayatkan dari Abu Ja'far
'alaihis salam bahwa dia
berkata: Hingga kebanyakan
manusia berkata: "Dia bukanlah
dari keluarga Nabi Muhammad,
seandainya dia dari keluarga
Muhammad, niscaya dia itu akan
bersikap lemah lembut.")).
Keenam, Mahdinya orang Islam
menegakkan syariatnya Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wa
sallam, adapun mahdinya yang
diklaim Rafidhah dia akan
menegakkan hukum keluarga
Dawud, bahkan akan menyeru
Allah dengan nama Ibraninya.
Sebagaimana yang disebutkan
dalam kitab Ushul al-Kaafi (jilid I,
hal 398).
Ketujuh, Mahdinya orang Islam
Allah turunkan dengannya
hujan, lantas bumi
menumbuhkan tetumbuhannya.
Adapun Mahdinya Rafidhah
maka akan menghancurkan
Ka'bah, Masjidil Haram, Masjid
Nabawi bahkan akan
menghancurkan semua masjid
(yang ada di muka bumi - pen).
Sebagaimana yang disebutkan
oleh ath-Thusy dalam kitabnya
al-Gharib (hal 472).
Kedelapan, Mahdinya orang
Islam memerangi Yahudi dan
Nasrani, sampai agama betul-
betul menjadi milik Allah semata,
dan dia beserta nabi Isa akan
membunuh Dajjal. Adapun
Mahdinya orang-orang Rafidhah
maka dia akan berdamai dengan
orang Yahudi dan Nasrani,
lantas menghalalkan darah
orang Islam dan membalas
dendam terhadap mereka.
Sebagaimana diterangkan al-
Majlisy dalam kitabnya Bihar al-
Anwar (jilid 52 , hal 376).
Dengan demikian hilanglah
ketidakjelasan perbedaan
antara dua mahdi. Dan tidak
mungkin Mahdinya orang Islam
dengan Mahdinya orang
Rafidhah itu satu.
-bersambung insya Allah-